Logo Inspektorat Provinsi Jawa Tengah
Inspektorat Provinsi Jawa Tengah
July 20th, 2024

UPAYA ENTASKAN KEMISKINAN LEWAT PENDIDIKAN, INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TENGAH GANDENG DINDIKBUD KABUPATEN PEMALANG

PEMALANG - Inspektorat Provinsi Jawa Tengah mengadakan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang, Kamis (18/07). Kedatangan sejumlah perwakilan dari Inspektorat Provinsi Jawa Tengah disambut hangat oleh Sekretaris Dindikbud Kabupaten Pemalang, Titin Soewastiningsih.

Kunjungan tersebut berlangsung sebagai upaya menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Pemalang yang berimbas pada angka persentase anak tidak sekolah (ATS) yang tinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh Zainul Ulum, Sekretaris Inspektorat Provinsi Jawa Tengah.

“Jadi kedatangan kami di sini sebagai langkah konkret untuk masyarakat (Pemalang) karena kami melihat Kabupaten Pemalang ini perlu pendampingan khusus,” ungkapnya.

Masih Tingginya Tingkat Kemiskinan Pemalang

Kabupaten Pemalang menjadi salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan tingkat kemiskinan cukup tinggi. Data tersebut disampaikan oleh Kepala Dindikbud Kabupaten Pemalang, Titin Soewastiningsih.

“Berdasarkan data BPS, betul memang Pemalang jadi Kabupaten di Jawa Tengah dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi,” ujarnya.

Titin menambahkan ini juga berdampak kepada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Pemalang.

Nggih betul, IPM kita (ini) rendah,” tambah Titin.

Efek Domino Kemiskinan

Tingkat kemiskinan di Kabupaten Pemalang menjadi polemik dan menimbulkan efek domino bagi sektor lain, salah satunya pendidikan. Hal tersebut, seperti diungkapkan Titin, dapat dilihat dari angka ATS Kabupaten Pemalang yang masih tinggi.

“Dari data kami, Ada sekitar 30.000 anak yang tersebar di 14 kecamatan masih berstatus anak tidak sekolah (ATS). Ini memang cukup tinggi nggih,” katanya.

Titin menambahkan, alasan banyak anak berstatus ATS salah satunya karena faktor ekonomi.

“Ekonomi memang jadi faktor utama. Terlebih lagi jarak ke sekolah yang lumayan jauh. Mereka tidak punya kendaraan, jadi harus jalan kaki. Selain itu biaya seragam dan lain sebagainya juga menjadi pertimbangan,” ungkap Titin.

Pendidikan sebagai Solusi

Menindaklanjuti atas kondisi ini, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah melakukan upaya serius guna memutus rantai kemiskinan. Salah satunya adalah dengan mempermudah akses ke Pusat Pendidikan.

“Kemarin, (tim) kami sudah sempat melakukan riset ke Desa Tambakrejo. Kami melihat, ada sejumlah anak yang tidak sekolah,” ujar Sri Rahayuningsih, Kasubbag Analisis dan Evaluasi Inspektorat Provinsi Jawa Tengah.

Merespon hal tersebut, Kepala Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Agung Nugraha, Aristya Eka Rahmawati menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya pemberian pendidikan.

“Kami sudah berupaya untuk mengajak anak-anak yang putus atau tidak sekolah. Kami wadahi dalam PKBM. Mereka-mereka ini diberi keterampilan supaya punya value,” tutur Aristya.

Langkah Konkret Pemerintah

Sebagai wujud konkrit Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Inspektorat Provinsi siap mendukung upaya pengentasan kemiskinan lewat berbagai cara. Hal tersebut ditegaskan oleh Zainul saat mengunjungi PKBM Agung Nugraha.

“Kami siap dan berkomitmen dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Pemalang. Kita akan beri kemudahan pendidikan bagi masyarakat,” ujar Zainul kita mengunjungi PKBM Agung Nugraha, Kamis (18/07).

Selanjutnya, Zainul juga menyampaikan bahwa pendidikan menjadi solusi terbaik dalam mengentaskan kemiskinan.

“Saya percaya, pendidikan adalah solusi terbaik dalam mengentaskan kemiskinan ,” pungkas Zainul. (Reporter: Fauzan HR)